Makna Lebaran: Mudik, Lebih dari Sekedar Pulang Kampung
Makna Lebaran (indahladya.com) |
Tak terasa lebaran kini tinggal menghitung hari. Setelah 30 hari berpuasa di bulan suci Ramadhan ini, maka tidak lama lagi kita akan segera sampai pada perayaan hari raya umat muslim, yaitu hari raya idul fitri.
Point of View Anak Rantau
Makna Pulang Kampung saat Lebaran (indahladya.com)
Sebagai anak rantau yang
masih diberikan kesempatan untuk mudik dan berkumpul kembali bersama keluarga
di kampung halaman, aku memandang lebaran sebagai suatu momen yang dapat
menyatukan kembali kebersamaan keluarga itu sendiri.
Sebagaimana di hari selain
lebaran, biasanya kita disibukkan dengan kesibukan dari pekerjaan kita
masing-masing sehingga mungkin jadi memiliki waktu yang lebih sedikit untuk
berkumpul atau sekedar bercengkrama dengan keluarga inti.
Apalagi untuk keluarga
yang memiliki pekerjaan ataupun studi jauh di luar kota, sehingga momen lebaran
ini menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu untuk bisa berkumpul bersama
keluarga lagi.
Tradisi Mudik Menjelang Lebaran
Makna Mudik Lebaran (indahladya.com)
Sebenarnya, aku bukan seseorang
dari keluarga yang memiliki tradisi mudik. Di mana kakek dan nenekku baik dari
sebelah ayah maupun ibu merupakan warga asli kota Palembang, sehingga tidak
perlu mudik seperti orang lain pada umumnya.
Kalau katanya sih, karena
nggak perlu mudik, jadi nggak perlu capek-capek macet-macetan. Apalagi ketika
awal-awal pandemi Covid-19 dulu, dimana beberapa akses jalan sangat terbatas sehingga
sangat sulit untuk berkumpul bersama keluarga yang jauh di luar kota.
Aku mengakui bahwa
terkadang ini adalah privilege yang tidak semua orang bisa dapatkan, meskipun
terkadang aku ingin merasakan bagaimana suasana mudik itu sendiri.
Ketika Mudik Menjadi Lebih dari Sekedar Pulang Kampung
Sejenak berbincang dengan
teman yang saat ini sama-sama merupakan anak rantau, ternyata makna mudik
memang lebih dari sekedar pulang kampung.
Mudik adalah momen di
mana kita bisa berkumpul kembali dengan orang-orang terdekat yang kita sayangi.
Sebagaimana definisi pulang kampung itu sendiri, pulang, yaa berarti pulang
kepada seseorang yang kamu anggap sebagai rumah. Bukan hanya perihal tempat
ataupun lokasi yang dituju.
Setelah merasakan mudik yang
cukup jauh (Depok-Palembang) karena harus menyelesaikan studi di tanah rantau,
pada akhirnya aku memahami makna mudik yang katanya lebih dari sekedar pulang
kampung itu sendiri.
Seberapa lama pun
seseorang tinggal di dalam suatu kota, kalau memang di sana tidak ada keluarga
ataupun seseorang yang kamu anggap sebagai rumah, maka sebenarnya kamu belum
benar-benar pulang kampung, kamu hanya sekedar singgah di kota tersebut.
Berbicara mengenai mudik
ini sendiri, sebenarnya adalah suatu hal yang paling pas untuk mendefinisikan
makna lebaran dari point of view mahasiswa rantau sepertiku. Mungkin memang
tidak selalu tentang kemana kita pulang, namun lebih kepada siapa kita pulang.
Makna Pulang Kampung (indahladya.com)
Seperti halnya beberapa
orang yang mungkin lama tinggal di suatu kota karena memang lama di kota
tersebut, entah untuk menuntut ilmu ataupun kepentingan lainnya, namun tidak
memiliki keluarga sebagai tempat berpulang di sana.
Aku rasa ketika nantinya
ia pergi dari kota tersebut untuk merantau lebih jauh lagi, kemudian berpikir
untuk mudik ke kota yang katanya tempat ia lama tinggal di sana, rasanya itu
belum benar-benar pulang kampung yang sesungguhnya. Karena makna mudik yang
katanya pulang kampung, itu artinya pulang kepada keluarga ataupun seseorang
yang benar-benar kamu anggap rumah untuk kembali.
Jadi, dari point of view ku mengenai makna lebaran dan mudik ini sendiri, kira-kira sekarang kamu udah benar-benar pulang kampung belum nih?
Sekarang mah stay di kampung kak hehe dulu iya sering pulkam pas masih di tangerang
BalasHapus