Sanjo, Kegiatan Khas Lebaran di Kota Palembang
Sanjo, Kegiatan Khas Lebaran di Kota Palembang (indahladya.com) |
Sebagai salah satu warga
asli kota Palembang, saat ini aku diberikan kesempatan untuk bisa berkumpul kembali
bersama keluarga untuk melaksanakan lebaran di Palembang.
Suasana Bulan Ramadhan di Palembang
Setelah sebelumnya sudah
merantau jauh dari rumah, kini pada waktu-waktu akhir Ramadhan, aku bisa
kembali merasakan suasana sahur dan berbuka puasa di Palembang. Meskipun
nyatanya di waktu-waktu Ramadhan ini jalanan sudah sangat ramai sehingga tidak
memungkinkan untuk menjadwalkan berbuka puasa di luar rumah.
But it’s okay, karena dengan
berbuka puasa di rumah pun tetap tidak mengurangi esensi dari bulan suci
Ramadhan itu sendiri. Dan yap, menghitung hari menjelang perayaan hari raya
idul fitri, tentunya akan menjadi momen yang semakin mengesankan di sini.
Lebaran di Palembang
Sebelumnya, aku masih
tidak menyangka bahwa aku bisa diberikan kesempatan untuk berkumpul bersama
keluarga di perayaan hari raya idul fitri nanti. Karena aku pikir bahwa aku
hanya akan merayakan hari raya idul fitri ini di tanah rantauku, bukan di
Palembang.
Baca Juga : Makna Lebaran: Mudik, Lebih dari Sekedar Pulang Kampung
Tapi, karena sesuatu dan lain
hal, akhirnya aku diberikan kesempatan utuk bisa merasakan suasana lebaran di
Palembang bersama keluarga besarku.
Kegiatan Khas Lebaran untuk Silaturahmi di Palembang
Ketika ditanyakan
mengenai kegiatan khas lebaran selama di Palembang, mungkin belum ada tradisi
yang begitu mencolok daripada tradisi di kota-kota lain. Karena seperti pada
umumnya, warga kota Palembang terbiasa untuk saling bersilaturahmi sesuai
menunaikan ibadah sholat ied di daerahnya masing-masing.
Hanya saja, untuk penyebutan
dari kata silaturahmi ini sendiri memiliki sebutan khas kota Palembangnya,
yaitu sanjo.
Defisini Sanjo saat Lebaran (indahladya.com) |
Sanjo adalah kegiatan
silaturahmi, di mana kita saling berkunjung ke rumah keluarga, saudara, kerabat,
dan tetangga sekitar seusai menunaikan ibadah sholat ied.
Biasanya tradisi sanjo
ini akan dimulai dari hari pertama lebaran dengan mengunjungi keluarga besar
kita sendiri. Kemudian pada hari kedua dan ketiga lebaran, kita biasanya sudah
mengunjungi tetangga atau bahkan kerabat dan saudara yang rumahnya lebih jauh.
Dalam kasus keluargaku,
karena ayahku adalah anak pertama, maka ayahku menjadi orang yang dituakan
dalam keluarganya sehingga pada hari pertama ini kami biasanya menyambut tamu
dari keluarga besar dari sebelah ayahku.
Sanjo ini pun biasanya
berlanjut untuk saling mengunjungi rumah dari adik-adik ayahku sehingga
nantinya akan saling berkunjung satu sama lain.
Seperti tradisi
silaturahmi pada umumnya, selama sanjo ini biasanya tuan rumah akan menyajikan
hidangan khas lebaran, mulai dari ketupat beserta opor dan rendangnya,
mpek-mpek, atau bahkan kue-kue khas Palembang seperti kue delapan jam dan kue
maksuba.
Baca Juga : 5 Makanan Khas Lebaran di Palembang, Bikin Kangen Kampung Halaman!
Tradisi yang biasanya hadir
selama kegiatan sanjo ini juga yaitu bagi-bagi THR. Waduh, siapa nih yang paling
menunggu momen yang satu ini?
Berbagai THR sebagai Kegiatan Khas Lebaran (indahladya.com) |
Setelah akan berpamitan
pulang, biasanya akan ada agenda bagi-bagi THR dari tuan rumah yang dikunjungi
rumahnya. Nah, beruntungnya kalian yang masih berada dalam rentang umur yang “THR-able”,
semakin banyak rumah yang dikunjungi maka semakin banyak juga pemasukannya,
hihi becanda ya guys.
Namun, pada akhirnya fokus
utama dari tradisi sanjo ini sendiri yaitu untuk menyambung tali silaturahmi
sehingga bisa tetap berkumpul bersama keluarga, setidaknya di hari lebaran,
setelah mungkin di hari biasanya terlalu disibukkan dengan pekerjaan masing-masing.
Nah, kalau kegiatan khas lebaran di kotamu ada apa aja nih? Yuk, sharing sama aku di kolom komentar ya!