Review Novel Pancarona: Ketika Cinta Menjadi Alasan untuk Tak Bahagia
Review Novel Pancarona (indahladya.com) |
Novel yang identik dengan toxic relationship issues, mungkin begitulah yang bisa aku ungkapkan ketika harus mendeskripsikan novel Pancarona ini. Beberapa waktu lalu aku sempat berkunjung ke toko buku, dan judul yang eyecatching dari novel ini ternyata membuatku tertarik untuk segera mengadopsi dan membawanya pulang.
Hingga pada akhirnya aku
selesai membaca novel berisi 300++ halaman ini dan siap untuk membagikan kesanku
kepada kalian. So, are you ready?
Sinopsis Novel Pancarona
“Cinta itu ada untuk saling menyayangi, bukan menyakiti. Cinta itu menuntun, bukan menuntut. Dan cinta itu saling menghargai, bukan melukai.”
Seperti yang sempat
disinggung sebelumnya, meskipun novel ini memang nggak cuma membahas tentang cinta-cintaan
doang, tapi alur ceritanya memang sangat cocok untuk kaum-kaum melankolis yang
mungkin sempat terjebak di sebuah hubungan beracun, toxic relationship.
Karakter utama dari novel
Pancarona ini bernama Rima yang tertarik untuk membagikan kisah masa lalunya
dari sebuah hubungan percintaan yang beracun. Pada awalnya Rima mengira bahwa
kehidupan asmaranya baik-baik saja. Memiliki pacar seperti Rendi yang tampan,
pintar, dan perhatian adalah dambaan setiap orang.
Dan dengan semua
kesempurnaan itu, Rima merasa bahwa rasa cemburu berlebihan dari pacarnya
adalah suatu hal yang wajar sebagai cara untuk menunjukkan rasa tidak ingin
kehilangan. Sampai pada akhirnya seseorang datang dan menyadarkan Rima bahwa hubungan
cintanya beracun.
Keano Wardhana, sosok
laki-laki dingin yang nyatanya berhasil menjadi bagian penting dalam hidup
Rima. Kakak kelas dengan perawakan cuek yang akan menghadirkan kisah lucu dari
persahabatan para BPKK (Barisan Pecinta Kak Keano). Nah, penasaran nggak nih
sama kisah apa aja yang dibagikan dari fans club Keano satu ini? Hihi.
Tidak hanya itu, Rima
juga membagikan kisah masa lalunya, di mana sewaktu kecil Rima selalu ingin
cepat dewasa agar bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Sayangnya, ketika
dewasa dia justru rindu menjadi anak-anak. Tidak ada yang memberitahunya bahwa
menjadi dewasa berarti juga kehilangan alasan sederhana untuk bahagia.
Review Novel Pancarona
Sinopsis dan Review Novel Pancarona (indahladya.com) |
Dari sekilas sinopsis
yang aku bagikan, pesan yang ingin disampaikan dari novel Pancarona ini yaitu
sebuah perjuangan untuk berdamai dengan luka masa lalu. Dengan alur cerita yang
sangat relate dengan kehidupan remaja masa kini, novel Pancarona ini
berhasil menghipnotisku seperti kembali ke masa-masa sekolah dahulu.
Masa-masa remaja di mana
banyak hal sederhana yang nyatanya akan kita rindukan ketika beranjak dewasa
kelak. Mulai dari persahabatan yang masih sangat tulus pada masanya, permasalahan
percintaan karena ego dari kedua belah pihak, hingga dinamika kehidupan lainnya
yang nyatanya tidak sekompleks itu jika harus dibandingkan dengan sebuah beban
ekspektasi ketika kita menjadi dewasa.
Alur cerita yang kaya
akan makna ini membuat siapa saja jatuh cinta ketika menyelami setiap lembaran
kisah dari karakter utamanya. Dan untuk itu, novel Pancarona ini memang
benar-benar membuatku berhasil menempatkan diri sebagai seseorang yang pernah
terjebak dalam retorika kisah percintaan yang sama.
5 Alasan Kenapa Harus Membaca Novel Pancarona
“Kenapa harus novel Pancarona sih?”
Nah, mungkin pertanyaan seperti
ini nih yang bakal kamu tanyakan ketika bimbang, “harus beneran baca novel
Pancarona nggak yaa?”. So, untuk lebih jelasnya mungkin beberapa
alasan di bawah ini akan membuatmu tertarik untuk ikut menyelami kisah masa
lalu Rima.
1. Hasil Karya Erisca Febriani, Penulis Novel Dear Nathan
Penulis Novel Dear Nathan (indahladya.com) |
Alasan utama kenapa harus
membaca novel Pancarona, yaitu karena novel ini merupakan hasil karya penulis
keren bernama Erisca Febriani. Nggak asing dengan namanya? Yap, kak Erisca ini
merupakan penulis novel Dear Nathan yang udah menjadi trilogi dan difilmkan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Favorit, Ada yang Udah Pernah Baca?
Ada yang udah nonton film
terbarunya, “Dear Nathan, Thankyou Salma”? Kebayang dong gimana serunya pembawaan
cerita dari kak Erisca ini, hihi.
2. Membuka Pikiran Mengenai Relationship
Issues
Kutipan Novel Pancarona (indahladya.com) |
Kisah percintaan anak remaja
bernama Rima membuat pembaca lebih terbuka mengenai isu-isu relationship
yang mungkin selama ini terlihat sepele. Salah satu contohnya yaitu sikap
cemburu berlebihan dari pasangan yang mungkin selama ini dianggap romantis, sayangnya
hal tersebut nggak bisa dibenarkan sama sekali.
Belum lagi kebiasaan
berbohong ke orang tua hanya karena ancaman pacar “kamu pilih aku atau ibu
kamu?” akan terdengar sangat egois. Pacar yang playing victim,
dimana kita menjadi dibuat merasa bersalah ketika ia berselingkuh. Masa’ iya
sih, udah dia yang selingkuh eh malah kita yang insecure karena merasa belum
bisa memberikan apa yang pacar kita inginkan, ntah itu waktu, visual, atau
apapun itu yang intinya tetap saja toxic!
Dan dari kisah novel
Pancarona ini juga aku jadi mengerti bahwa meskipun suatu hal tersebut salah,
kalau sudah terbiasa dilakukan hingga menjadi rutinitas, maka batas antara
salah dan benar pun akan mengabur. Kita akan memaklumi perbuatan tersebut dan
berpikir itu bukanlah suatu kesalahan yang besar. So, be careful!
3. Identik dengan Nostalgia, Generasi 1998 Wajib Baca!
Nostalgia Novel Pancarona (indahladya.com) |
Novel Pancarona ini
membagikan latar belakang kisah generasi `98, dimana untuk perempuan seusiaku
tentu saja seolah ditarik kembali ke masa-masa sekolah. Masa-masa di mana film Eiffel
I’m in Love jadi tontonan utama yang bikin kita termehek-mehek setiap
melihat adegan romantisnya, lagu Sheila on 7 yang selalu diperdengarkan di
stasiun radio mana pun, dan banyak hal-hal lainnya yang membuat kita
bernostalgia. Berkhayal sembari bernostalgia, bukankah sebuah perpaduan yang
sangat pas, bukan? Hihi.
4. Bercerita tentang Dinamika Kehidupan Nyata
Dinamika Kehidupan Nyata (indahladya.com) |
Hal lain yang aku suka dari
novel Pancarona ini yaitu alur cerita yang dibagikan sangat menggambarkan
dinamika kehidupan nyata masa kini. Mulai dari stigma “janda” yang sangat buruk
di mata masyarakat, perghibahan antar tetangga, hingga kisah perselingkuhan
yang membuat anak menjadi korbannya.
Nah, kisah kaya makna
inilah yang mewarnai alur cerita novel Pancarona sehingga nggak melulu membahas
dari segi percintaannya saja. So, nggak perlu takut bagi kamu yang
awalnya berpikir bahwa kisah yang di-highlight hanya kisah asmaranya saja
ya! It’s more than those things.
5. Alur Cerita yang Bikin Super Penasaran!
Alur Cerita Novel Pancarona (indahladya.com) |
Aku mengakui bahwa alur
cerita yang disusun oleh kak Erisca pada novel Pancarona ini membuat super
penasaran. Bayangkan, untuk ukuran novel 300++ halaman yang biasanya aku
habiskan dalam waktu kurang lebih 1 minggu, eh berhasil aku babat habis hanya
dalam waktu 1 hari saja. Gercep banget kan? Haha.
Alur cerita dari Novel
Pancarona ini membuat kita seolah masuk ke kisah karakter utamanya yang bernama
Rima, merasakan setiap emosi yang dibagikan, hingga akhirnya ikut terhanyut sampai
lembar terakhir novelnya yang membuatku semakin dibuat tercengang.
Yap, novel Pancarona ini
ternyata akan bersambung ke Pancarona 2. Nah, untuk yang udah baca novel
Pancarona 1 ini, sembari menantikan kelanjutannya, kira-kira kamu bakal jadi
tim Rima-Rendi atau Rima-Keano nih? Yuk, cerita-cerita sama aku di kolom
komentar ya!