Opini : Ketika Kamu Merasa Hidup Terlihat Tidak Adil
Hidup Terlihat Tidak Adil (indahladya.com) |
Terkadang manusia seringkali merasa bahwa hidup terlihat tidak adil. Ditambah lagi dengan beban ekonomi semenjak pandemi kali ini yang membuat sebagian besar orang terkena dampaknya.
Meskipun banyak yang bilang bahwa kunci dari kebahagiaan adalah pikiranmu itu sendiri. Namun, sepertinya jika hal ini memang semudah kalimat tersebut, maka seharusnya tidak ada orang yang repot-repot harus berkonsultasi ke psikolog dan psikiater demi menemukan jawaban dari “hidup yang terlihat tidak adil” ini bukan?
Hidup Terlihat Tidak Adil dari Sudut Pandang Manusia
Hidup Terlihat Tidak Adil dari Sudut Pandang Manusia (indahladya.com) |
We’re only human. Kalimat tersebut adalah kalimat khas yang paling sering aku ucapkan ketika seseorang mencoba berbagi ceritanya denganku. Karena sebagai manusia biasa, kita memang diciptakan untuk memiliki pola pikir yang berbatas, tak terkecuali manusia paling jenius sekalipun.
Oleh karena itu, hal yang paling sering aku tekankan kepada banyak orang, bahwa kita boleh berpikir selayaknya yang manusia pada umumnya pikirkan. Positive thinking is a good thing, but negative thinking is not always a bad thing.
Sebagaimana manusia yang diciptakan dengan rasa tidak mudah berpuas diri, maka bukanlah hal yang tidak wajar ketika sesekali kita membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain.
Kita hanyalah percikan kecil dari roda semesta yang tengah berputar, dan ketika hidup terlihat tidak adil, maka itu bukan salah penggerak semestanya, tapi bukan juga salah kita sebagai manusia biasa yang mencoba memandang hidup dari sudut pandang manusia pada umumnya.
Hidup Adalah Pilihan
Hidup Adalah Pilihan (indahladya.com) |
Hidup adalah pilihan, meskipun kita tetap tidak bisa menggunakan hak pilih kita tersebut dalam beberapa konteks, seperti memilih di mana kita dilahirkan, siapa orang tua kita, bahkan bagaimana rupa dan fisik kita ketika dilahirkan.
Namun, di luar konteks tersebut, masih ada banyak hal yang bisa kita pilih. Salah satunya, memilih untuk memandang hidup tidak adil lalu berputus asa, atau justru memilih untuk menjadikan ketidakadilan hidup ini sebagai pemacu utamamu untuk segera keluar dari masa kelam tersebut. Tergantung kamu yang mau memilih untuk berada di kelompok manusia yang mana.
Mengapa Hidup Terlihat Tidak Adil?
Mengapa Hidup Terlihat Tidak Adil (indahladya.com) |
Konsep keadilan adalah konsep yang seringkali dipandang secara subjektif, sehingga tidak bisa menjelaskan suatu hal secara general. Karena nyatanya setiap orang memiliki point of view mereka masing-masing.
Jika kamu bertanya padaku, “jadi, sebenarnya apakah hidup ini adil?”. Maka jawabanku adalah “terkadang iya, namun tak jarang juga tidak”. Kamu boleh setuju ataupun tidak setuju dengan opiniku yang satu ini. Namun, pada nyatanya hidup memang seringkali terlihat tidak adil ketika kita melihatnya dari kacamata manusia.
Titik terendah dalam hidupku adalah ketika aku harus memilih antara mimpi masa laluku atau suatu kewajiban untuk menyelesaikan apa yang sudah aku mulai selama ini.
Di masa itu, aku merasa bahwa dunia benar-benar terlihat tidak adil. Seolah aku harus dipertemukan kembali kepada suatu hal yang sangat aku inginkan, namun dalam sekejap mata seolah hal itu berusaha semesta tarik kembali dari dekapanku.
Aku terus menangisi hal tersebut sampai akhirnya tersadar bahwa pilihan itu hanya datang dari pola pikirku sendiri. Yang pada akhirnya aku bisa melewati semuanya tanpa harus memilih salah satu dari keduanya. Namun, mungkin aku hanyalah 1 dari 1000 orang lain yang tidak seberuntung diriku untuk survive melewati masa tersebut.
Dari kisahku tersebut, seharusnya kamu paham bahwa manusia pasti melewati fase “hidup terlihat tidak adil” tersebut. Dan untuk jangka waktunya, itu tergantung dari seberapa kuat dan cepat kamu untuk me-recovery pola pikirmu sendiri.
Kamu tidak akan merasakan hidup yang adil sampai akhirnya kamu menemukan konsep keadilan itu sendiri dari pola pikirmu sendiri. Karena lagi-lagi hidup selalu tentang pilihan.
Hasil yang Lebih Dominan dibanding Proses
Hasil Selalu Lebih Dominan (indahladya.com) |
Banyak orang yang selalu melihat kesuksesan orang lain berdasarkan “bagaimana hasil akhirnya”, bukan “bagaimana susahnya ia berproses”. Ini adalah kenyataan pahit yang harus kamu terima. Karena inilah yang menjadi penyebab utamamu untuk merasakan hidup yang terlihat tidak adil.
Terkadang membangga-banggakan hasil dibandingkan suatu proses bukan hanya kita tujukan kepada orang lain, tapi juga ke diri kita sendiri. Ketika kamu menetapkan hasil sebagai tujuan akhirmu dan mengabaikan prosesmu selama menuju ke tujuan akhirmu tersebut, maka kamu harus selalu siap untuk kecewa. Karena selalu banyak hal di luar kendalimu yang bisa menentukan kesuksesanmu tersebut.
Nyatanya, Hasil Bisa Mengkhianati Usaha
Hasil Bisa Mengkhianati Usaha (indahladya.com) |
Ketika hidup terlihat tidak adil, maka kamu mungkin akan mempertanyakan “apakah benar bahwa hasil memang tidak bisa mengkhianati usaha?”.
Sebagai contohnya, ketika kamu melihat beberapa orang dengan usaha yang biasa-biasa saja namun justru menggapai kesuksesannya jauh lebih dulu dibandingkan kamu yang harus menempuh proses penuh peluh tersebut.
Di lain sisi, kamu juga sering kali menemukan seseorang yang sudah sangat berusaha namun berulang kali gagal sampai akhirnya ia kembali mempertanyakan “apa benar bahwa kegagalan adalah kunci dari keberhasilan?”.
And again, ini hanyalah pola pikir manusia normal. Ketika kita fokus pada hasil sebagai tujuan akhir kita, maka akan banyak hal tak terduga yang bisa terjadi. Namun, jika kita memilih untuk menikmati proses tersebut, maka kamu akan menemukan banyak hal yang mungkin selama ini tertutupi dengan ambisimu untuk mencapai hasil akhir tersebut. Because it’s just about your choice.
Mengeluh Adalah Hal yang Wajar
Mengeluh Itu Wajar (indahladya.com) |
Semua orang pasti punya masalah, tanpa membandingkan tingkat kesulitan dari setiap masalah itu sendiri. Oleh karena itu, wajar saja untuk mengeluhkan hal yang mungkin selama ini tengah susah payah kamu gapai, namun belum juga membuahkan hasil yang baik. You’re only human.
Menikmati suatu proses bukan berarti mengabaikan rasa sakit selama proses tersebut. Kamu perlu memvalidasi perasaanmu bahwa semua hal yang kamu rasakan adalah hal yang wajar, sebagaimana yang manusia normal rasakan.
Dan ketika kamu mulai terjebak dalam pemikiran “bagaimana dunia seharusnya?”, maka sebenarnya kamu belum benar-benar melihat dunia itu sendiri. Karena konsep keadilan terlalu subjektif ketika digunakan untuk menjelaskan seisi dunia yang terlalu kompleks ini.
Semoga dari opiniku yang satu ini, kamu bisa terbantu untuk memvalidasi perasaan khawatirmu selama ini akan hidup yang terlihat tidak adil. Karena percayalah bahwa suatu hal yang baik akan datang di saat yang terbaik juga. Oleh karena itu, bersabarlah dan selamat menikmati prosesmu selama menuju saat terbaik tersebut!