Puisi Hari Ibu : Dari Hati yang Dingin
Puisi Hari Ibu : Dari Hati yang Dingin (indahladya.com) |
Gemercik suara halus yang meninabobokkan
Sendu senyap mengantar menuju lelap
Samar-samar terlukis sebuah raut tak tega
Ah, tak salah lagi, engkau memang orangnya
Sekali lagi, masih dalam sunyi yang menentramkan
Sekali lagi, masih dalam ketenangan yang menyejukkan
Sekali lagi, masih dalam lautan ikhlas seluas samudera
Pernah kau dengar ia mengeluh?
Pernah kau dengar ia berkata lelah?
Pernah kau dengar ia berkeluh kesah?
Ah, sudahlah, kau tak akan mungkin mendapati ia selemah itu
Aku lah orangnya
Aku yang setiap ditimpa beban meraung tak kuasa
Aku yang setiap menghantam setitik perih menangis putus asa
Aku yang setiap detik tak mampu sedikit pun menahan semua
Beda, sungguh
Mengapa engkau bahkan tak tega
Untuk meninggalkan aku sedetik saja
Aku ini banyak pinta, mah!
Aku ini banyak kesah!
Dingin, iya aku
Manusia tak banyak bicara
Manusia tak banyak rasa
Kecuali kali ini
Aku benar-benar kehabisan kata
Namun, aku juga benar-benar menjadi penuh rasa
Sebuah pesan cinta akhirnya mengalir dari jemari ini juga
Ah, leganya aku
Setidaknya kau tahu aku juga punya cinta
Cinta yang meski dingin namun tetap bernyawa
Baca Juga :
Puisi : Di Atas Sajadah Cinta
Puisi : Bila Semua Telah Usai
Puisi : Istana di Tengah Badai