Puisi : Meminta Takdir
Meminta Takdir (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Di kala semua bilang “tidak”
Maka kamu membungkam mereka dengan satu “iya”
Sederhana, tapi membekas
Tak teringat jelas mengapa
Namun, memang cuma saat itu saja
Setelahnya, semua sepi
Setelahnya, semua kembali pada asalnya
Setelahnya, aku sendiri lagi
Akan sampai kapan aku bertahan?
Akan sampai kapan aku bertahan?
Ah entahlah!
Oh Tuhan, tolonglah
Hadiahkan satu takdir itu untukku
Dan jangan segan menjadikan ia bagian dari takdir itu
ini harus di bukukan nih kalau puisinya udah banyak kak indah, kueren sangat
BalasHapus