Dagusibu Episode 1 : Cara Mendapatkan Obat Dengan Benar
Cara Mendapatkan Obat dengan Benar (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Keberadaan obat saat ini sudah menjadi salah satu hal yang penting. Baik berupa obat yang harus didapatkan dengan resep dokter ataupun obat OTC (Over The Counter) yang bisa didapatkan meski tanpa menggunakan resep dokter.
Namun, beberapa waktu ini kita dihadirkan dengan beberapa masalah penyalahgunaan obat. Oleh karena itu, sebagai konsumen yang baik, maka sebaiknya kita mengetahui salah satu metode dari dagusibu, yaitu cara mendapatkan obat dengan benar.
Dagusibu ini sendiri merupakan singkatan dari dapatkan, gunakan, simpan, dan buang obat dengan benar. Pada episode pertama ini, yuk kita simak di mana dan bagaimana cara mendapatkan obat dengan benar!
Menebus Resep di Apotek
Menebus Resep di Apotek (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Resep obat yang didapatkan dari dokter hanya bisa ditebus di apotek atau instalasi farmasi dari suatu rumah sakit. Hal ini dikarenakan sebuah apotek memiliki seorang apoteker yang bertanggung jawab selama proses penebusan obat tersebut.
Selain lebih terjamin, menebus obat di apotek berizin atau instalasi farmasi rumah sakit ini juga akan membuat pasien mendapatkan informasi yang detail dari cara penggunaan dan penyimpanan obat yang baik oleh apoteker yang bertanggung jawab.
Memperhatikan Golongan Obat
Memperhatikan Golongan Obat (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Hal yang perlu dilakukan ketika akan membeli obat tanpa resep dokter adalah memperhatikan golongan obatnya. Hal ini dikarenakan beberapa obat memang diperbolehkan untuk ditebus tanpa resep dokter, contohnya golongan obat bebas yang memiliki efek samping rendah dan tidak menimbulkan risiko tinggi apabila digunakan tanpa resep dokter.
Namun, meskipun penggunaan obat ini tanpa pengawasan langsung dari dokter, pastikan untuk selalu menanyakan dosis dan aturan pakai yang sesuai dengan obat tersebut kepada apoteker ya!
Memperhatikan Tanggal Kedaluwarsa Obat
Memperhatikan Tanggal Kedaluwarsa Obat (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Ketika membeli suatu obat, maka akan tercantum tanggal kedaluwarsa pada bagian kotak obat. Pastikan bahwa tanggal kedaluwarsa tersebut masih terlihat jelas sehingga bisa diperhatikan dengan baik.
Apabila kamu membeli obat dalam bentuk kemasan strip, maka pastikan untuk mencatat tanggal kedaluwarsa satu strip obat tersebut. Karena biasanya sebagian orang sering terlupa sehingga membuang bagian strip yang mencantumkan tanggal kedaluwarsanya. Kalau sudah begini, biasanya kamu akan kesulitan untuk menerka-nerka masih layakkah obat tersebut digunakan di kemudian hari.
Meminta Penjelasan Aturan Pakai oleh Apoteker
Meminta Penjelasan Aturan Pakai Oleh Apoteker (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Salah satu alasan yang menjadikan proses penebusan obat harus dilakukan di apotek adalah kehadiran apoteker di sana. Seorang apoteker bertanggung jawab untuk memberikan konseling terhadap pasien, mulai dari cara penyimpanan, dosis, hingga aturan pakai yang harus dipatuhi oleh pasien.
Apabila kamu masih merasa kebingungan mengenai cara pakai obat tersebut, jangan sungkan untuk bertanya kepada apoteker yang bertanggung jawab ya!
Obat Berdasarkan Golongannya
Golongan Obat (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu cara untuk mendapatkan obat yang baik adalah dengan mengetahui golongan obatnya. Berikut ini beberapa golongan obat yang harus kamu pahami.
Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang memiliki logo berwarna hijau dengan lingkaran berwarna hitam. Tanda ini menjelaskan bahwa obat boleh ditebus meski tanpa resep dokter. Golongan obat ini biasa disebut sebagai obat OTC (Over The Counter) yang dijual bebas di pasaran.
Adapun contoh obat golongan bebas ini adalah parasetamol. Kamu tentu sering mendapati jenis obat ini tanpa resep dokter bukan? Hal ini diperbolehkan karena penggunaan obat golongan bebas memiliki efek samping rendah dan tidak menimbulkan risiko tinggi apabila digunakan tanpa pengawasan dokter. Eits, tapi harus tetap harus sesuai aturan pakainya ya!
Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang memiliki logo berwarna biru dengan lingkaran berwarna hitam. Tanda ini menjelaskan bahwa obat boleh ditebus tanpa resep dokter, tetapi dengan beberapa peringatan khusus.
Jenis-jenis peringatan tersebut terdiri dari:
- P1: Awas! Obat Keras! Baca Aturan Pakainya.
- P2: Awas! Obat Keras! Baca Aturan Pakainya.
- P3: Awas! Obat Keras! Hanya untuk Bagian Luar Tubuh.
- P4: Awas! Obat Keras! Hanya untuk Dibakar.
- P5: Awas! Obat Keras! Tidak Boleh Ditelan.
- P6: Awas! Obat Keras! Obat Wasir, Jangan Ditelan.
Adapun contoh obat golongan bebas terbatas ini adalah Thrombophob Gel dan Rhinos Junior.
Obat Keras
Obat keras adalah obat yang memiliki logo berwarna merah dengan huruf K di tengah lingkaran bergaris hitamnya. Tanda ini menjelaskan bahwa obat tidak boleh ditebus tanpa resep dokter. Hal ini dikarenakan apabila obat tersebut tidak digunakan dengan pengawasan dokter maka dikhawatirkan dapat menyebabkan kondisi penyakit semakin parah, meracuni tubuh, bahkan menyebabkan kematian.
Adapun contoh obat golongan keras ini adalah obat antibiotik yang harus menggunakan resep dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai aturan pakai dari resep dokter akan menyebabkan meningkatnya risiko resistensi antibiotik.
Obat Wajib Apotek
Obat wajib apotek adalah obat golongan keras yang bisa diserahkan tanpa menggunakan resep dokter, tetapi dengan berbagai catatan.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
- Memenuhi ketentuan dan batasan tiap OWA (misal kekuatan, maksimal jumlah obat yang diserahkan, dan pasien sudah pernah menggunakannya dengan resep)
- Membuat catatan informasi pasien dan obat yang diserahkan
- Memberikan informasi kepada pasien agar aman digunakan (misal dosis dan aturan pakainya, kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien)
Berdasarkan Kepmenkes No. 347/Menkes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek tujuan diberlakukannya OWA adalah :
- Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan,
- Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional,
- Meningkatkan peran apoteker di apotek dalam pelayanan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat.
Adapun contoh obat golongan OWA (Obat Wajib Apotek) yaitu obat kontrasepsi oral, obat saluran cerna (metoklopramid), dan obat saluran pernafasan, termasuk mukolitik (bromheksin) dan obat asma (salbutamol).
Obat Psikotropik
Berdasarkan UU No. 5 tahun 1997, psikotropik adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis bukan narkotika yang termasuk obat keras, tetapi bedanya dapat berkhasiat psikoaktif dengan mempengaruhi sistem susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku / mempengaruhi aktivitas psikis.
Adapun contoh obat golongan psikotropik ini yaitu klobazam, lorazepam, dan klorazepam.
Obat Narkotik
Obat narkotik adalah obat yang memiliki logo palang merah pada bagian kemasan obatnya. Obat golongan narkotik ini biasanya digunakan sebagai penghilang rasa sakit, nyeri, bahkan untuk menurunkan tingkat kesadaran. Obat ini termasuk obat dengan pengawasan ketat dan hanya bisa ditebus dengan resep dokter. Obat narkotik ini juga tidak boleh dilakukan iter atau pengulangan pada resepnya.
Contoh dari obat golongan narkotik ini seperti kodein dan nikokodina.
Bagaimana mengenai penjelasan di atas? Informasi mengenai cara mendapatkan obat dengan benar ini sangat penting untuk dipahami. Hal ini dikarenakan obat merupakan suatu hal yang tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Jadi, gunakan obat dengan benar dan jangan lupa konsultasikan pada apoteker ya!
IndahLadya
Baca Juga:
Dagusibu Episode 2 : Cara Menggunakan Obat Dengan Benar
Dagusibu Episode 3 : Cara Menyimpan Obat Dengan Benar
Dagusibu Episode 4 : Cara Membuang Obat yang Kedaluwarsa
Lumayan lengkap nih mba. Banyak masyarakat yang belum tau. Terutama hak konsumen untuk konsultasi ke apoteker saat beli obat di apotek. Kadang beli, terima, pakai yaudah gitu aja. Tanpa tahu detail penggunaan yang tepat. Makasih infonya :)
BalasHapuswah iya mbak, sama-sama ya :)
Hapus