Lack of Sleep (Kurang Tidur)
Lack of Sleep (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Hal umum yang saat ini kita ketahui bahwa susah tidur merupakan salah satu
penyebab obesitas (kelebihan berat badan). Namun, benarkah demikian? Atau
justru obesitas ini merupakan salah satu faktor penyebab susah tidur?
Obesitas
Obesitas (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang
sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak
dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk
dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut terjadi dalam waktu yang lama,
maka akan menambah berat badan hingga mengalami obesitas (alodokter.com).
Ketika seseorang terjaga di malam hari, maka ia akan cenderung mengalami
rasa lapar sehingga hasrat dan keinginannya untuk makan lebih meningkat. Hal
inilah yang nantinya akan menyebabkan penumpukan lemak dalam jumlah besar
apabila terjadi secara berulang dalam jangka waktu panjang.
Hubungan Antara Obesitas dan
Kurang Tidur
Hubungan Antara Obesitas dan Kurang Tidur (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) cenderung akan mengalami
kesulitan ketika tidur di malam hari. Hal ini dikarenakan orang tersebut bisa
saja menderita Obstructive Sleep Apnea
(OSA).
Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat
tidur. OSA ditandai dengan adanya obstruksi jalan napas yang menyebabkan napas
berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial. Akibatnya, pengidap akan
kekurangan oksigen dan berkali-kali terjaga, bahkan terbangun karena merasa
tercekik (halodoc.com).
Seringkali gejala OSA ini tidak begitu nyata dirasakan oleh penderitanya,
namun justru lebih disadari oleh orang yang tidur sekamar dengan penderita,
seperti mendengkur dengan keras.
Adapun suatu penelitian baru yang meneliti hubungan antara obesitas dan
kesulitan waktu tidur oleh University of
Pennsylvania School of Medicine, menyatakan bahwa salah satu alasan mengapa
orang dengan obesitas bisa mengalami masalah tidur mungkin dikarenakan adanya
masalah pensinyalan antara penyimpanan lemak dan sel-sel otak yang mengontrol
tidur. Sehingga orang dengan berat badan berlebih akan cenderung mengalami
masalah ketika tidur.
Dampak dari Kurang Tidur
Dampak dari Kurang Tidur (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Obesitas dan kurang tidur ini memiliki hubungan yang saling berkaitan
dimana kedua faktor masing-masing dapat mempengaruhi faktor lainnya. Selain
obesitas, beberapa dampak dari kurang tidur ini juga akan mengintaimu jika
tidak segera diatasi :
Diabetes
Kurang tidur dapat mempengaruhi sel lemak dalam merespon insulin, hormon
yang mengatur metabolisme dan berperan besar dalam kasus diabetes. Pola tidur
yang baik pun perlu diterapkan oleh seseorang yang mengalami diabetes untuk
mengatur kadar insulin dalam tubuh orang tersebut.
Sulit Konsentrasi
Seseorang dengan waktu tidur yang lebih sedikit akan cenderung mengalami
kesulitan dalam berkonsentrasi. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kortisol, hormon stres, sehingga otak
mengalami kesulitan dalam mengingat dan berkonsentrasi.
Kulit Kusam
Di waktu tidur, tubuh akan membentuk zat kolagen yang berfungsi untuk
menutrisi dan menjaga kesehatan kulit. Nah, ketika seseorang mengalami kurang
tidur, produksi zat kolagen pun akan berkurang. Pada akhirnya, kulit wajah akan
memiliki kerutan lebih banyak dan menjadi lebih kering sehingga kulit terlihat
kusam.
Tips Tidur yang Berkualitas
Tips Tidur yang Berkualitas (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Ketika kita sudah mengetahui beberapa dampak buruk dari kurangnya waktu
tidur, maka tips di bawah ini akan membantu seseorang dalam memperbaiki waktu
tidurnya :
Hindari Mengkonsumsi Kafein
Sebelum Tidur
Begadang identik dengan kopi, bukan? Nah, kafein merupakan salah satu
kandungan dalam kopi, yang merupakan stimulan yang bekerja sebagai adenosine
receptor antagonist. Hal inilah yang menyebabkan seseorang cenderung terhindar
dari rasa kantuk ketika mengkonsumsi makanan atau minuman berkafein, contohnya
kopi.
Jangan Makan Terlalu Banyak
Sebelum Tidur
Selain tidak baik untuk kesehatan, makan terlalu banyak sebelum tidur juga
dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut sehingga seseorang cenderung
mengalami kesulitan untuk tidur.
Rutin Berolahraga
Olahraga dipercaya dapat memperlancar sistem metabolisme dan juga sistem
peredaran darah. Dengan berolahraga secara rutin, maka seseorang akan cenderung
terhindar dari masalah kesulitan untuk tidur. Olahraga juga akan membuat
seseorang mendapatkan tidur yang lebih berkualitas sehingga tubuh terasa lebih
segar.
Matikan Lampu Sebelum Tidur
Seseorang akan lebih mudah untuk tertidur ketika berada dalam posisi nyaman
dan relaks. Dengan mematikan lampu sebelum tidur, maka hal ini dapat membantu
seseorang untuk mendapatkan rasa yang lebih relaks sehingga lebih mudah untuk
tertidur dan juga akan cenderung mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.
Jangan Main Handphone Sebelum
Tidur
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sinar biru yang dipancarkan oleh handphone dapat berdampak buruk untuk
mata. Namun, bahaya dari main handphone
sebelum tidur ini ternyata tidak hanya mengintai indera penglihatan saja.
Rangsangan cahaya dari handphone ini
juga dapat menyebabkan kita kesulitan dalam mendapatkan rasa kantuk dan
cenderung mendapatkan tidur yang tidak berkualitas.
Nah, jadi bagaimana dengan tidur kita? Sudahkah kita mendapatkan tidur yang
berkualitas? Jika belum, maka usahakanlah untuk menerapkan beberapa tips di
atas sehingga kita bisa terhindar dari beberapa dampak buruk dan bahaya
penyakit yang mengintai sebagai penyebab dari kurang tidur.
IndahLadya
Referensi :
dr. Tjin Willy, 2019, Sleep Apnea
Halodoc, 2019, Obstructive Sleep Apnea