It's Okay To Say No!
It's Okay To Say No (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Guys, apakah kalian salah satu orang yang perasa dan selalu
mengedepankan “perasan gak enak” ketika akan menolak permintaan orang lain? Hmm, sepertinya masalah ini sudah
menjadi masalah umum yang hampir dialami oleh setiap orang. Rasa “tidak
keenakan” seringkali muncul ketika orang lain datang meminta bantuan pada kita,
padahal sebenarnya hal itu terkadang merugikan diri kita sendiri. Lalu, apakah
kita mampu menjawab “tidak”? Sangat jarang terjadi, bukan?
Eits, tunggu dulu. Meskipun terkadang rasa iba ini perlu kita
terapkan di kehidupan sehari-hari, tetapi jika hal ini sudah menjurus ke arah toxic dan membebankan dirimu lebih jauh,
lebih baik jangan diterusin deh. It’s
okay to say no! Ada banyak banget hal bisa kamu dapatkan ketika kamu berani
jujur dan bilang “tidak” pada hal yang merugikan dirimu. Yuk simak ulasannya
berikut ini!
Membuat Orang Lebih Mandiri
Membuat Orang Lebih Mandiri (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Ketika kita dimintai bantuan sesekali ya mungkin it’s okay lah, she needs your
help. Bantuan-bantuan seperti meminjamkan barang dan uang merupakan hal
yang lumrah apabila hal ini hanya terjadi sesekali saja. Kalau sudah
keseringan? Wah, bisa-bisa dia jadi tergantung sama kita. Kapan lagi
mandirinya, kan?
Be Honest to Yourself
Be Honest To Yourself (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Jika kita berhasil untuk berani bilang “tidak”, maka kita bisa menjadi
lebih jujur dengan diri kita sendiri. Mempertimbangkan perasaan orang lain
mungkin perlu, tetapi perasaan kita sendiri merupakan hal yang lebih penting,
bukan? Ini tidak sedang mengajarkan sikap yang egois. Ketika kita terlalu
sering membohongi diri sendiri dengan berpura-pura nyaman atas permintaan orang
lain, bukankah ini toxic?
Berani Bilang “Tidak” Gak
Menurunkan Kualitas Diri
Berani Bilang "Tidak" Gak Menurunkan Kualitas Diri (sumber gambar: indahladya.com) |
Sebagian orang tidak berani untuk bilang “tidak” karena takut atas
pandangan orang lain terhadap dirinya. Apalagi dalam hal pertemanan, takut gak
dianggap teman se-gank, takut
dibilang gak setia kawan, dan masih banyak lagi. Padahal, dengan berani bilang
“tidak”, maka kamu sudah menunjukkan kedewasaanmu dalam memutuskan suatu hal.
Dan tentunya hal ini tidak menurunkan kualitas dirimu sama sekali.
Mengatur Prioritas
Mengatur Prioritas (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Setiap orang memiliki tujuan utamanya masing-masing, bukan? Ketika kamu
tengah disibukkan oleh suatu hal lalu seseorang datang untuk meminta bantuan
yang akan men-distract dirimu dari
tujuan utama tersebut, maka sebaiknya tentukan prioritasmu saat itu. Again, it’s not selfish. Kita hanya
perlu memperhatikan momen yang tepat untuk menerima permintaan orang lain.
Bukan berarti kita gak akan pernah bilang “iya”, kan?
Berhenti Menjadi People-Pleaser
Berhenti Menjadi People-Pleaser (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)
People-pleaser adalah sebutan bagi seseorang yang selalu berusaha
menyenangkan orang di sekitarnya. Tipikal orang seperti ini memiliki
kecenderungan untuk melakukan apa saja yang orang inginkan agar orang-orang
tersebut tidak merasa kecewa. People-pleaser
sulit berkata "tidak" ketika dimintai tolong, bahkan hal itu bisa
saja merugikan dirinya sendiri. Dengan begitu, ia akan menyangkal diri sendiri,
dan mulai bersikap manipulatif terhadap diri sendiri dan orang lain.
How To Say “No”
How To Say "No" (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Nah, ternyata berani bilang “tidak” memberikan banyak manfaat, bukan?
Selain bisa menjadi lebih jujur pada diri sendiri dan orang lain, hal ini juga
bisa membuat dirimu lebih tenang karena tidak perlu berpura-pura nyaman yang
malah merugikan dirimu sendiri.
Untuk berani bilang “tidak”, kamu perlu memberi pengertian pada dirimu
sendiri bahwa setiap orang punya kapasitas tenaga dan waktu. Seperti ketika
kamu dimintai bantuan untuk mengerjakan tugas orang lain, maka kamu membutuhkan
tenaga extra, bukan?
Hanya dirimu sendiri yang tahu seberapa besar kapasitas tenaga dan waktumu
yang maksimum. Jadi, ketika kamu ingin bilang “tidak”, berkatalah secara jujur
pada dirimu dan orang lain. Katakan bagaimana kesibukanmu saat ini dan berilah
ia pengertian. Orang yang baik tentunya akan berusaha memahami keadaan dirimu
saat ini.
Tidak perlu berkata kasar, bicara saja apa adanya. Jika ia marah dan
meninggalkanmu, maka itu menunjukkan bahwa ia bukan teman yang baik, bukan? As simple as that, jangan menyibukkan
dirimu dengan orang yang salah ya! We
deserve better!
IndahLadya
Rasanya tidak membebani diri untuk tidak selalu mengiyakan permintaan orang atau pendapat orang.
BalasHapusYap, betul sekali mbak, karena setiap orang punya kapasitasnya masing-masing :)
HapusWah aku banget nih! Kalau ada apa2 pasti jawab iya aja sama temen, takut ganggu hubungan aja kalau jawab nggak😂 padahal cuman pertemanan. Haha. Baiklah, mungkin next time bakal aku jawab no. Karna itu nggak baik ya!
BalasHapusIya mbak, menyesuaikan kapasitas kita masing masing saja 😅
HapusSetujuuu banget mbaak Ladya!!
BalasHapusMemang berkata tidak itu susah-susah gampang menurutku huhu.. aku dulu sempet ngalamin selalu nge-iyain sama temenlah, sama orang tua lah, sama saudaralah. Lama kelamaan aku kerasa ngelakuin itu karena terpaksa ataupun karena itu yang orang lain mau dari aku...
Akhirnya jadi kerasa toxic sendiri buat aku dan orang lain disekitarku.. aku ngga jadi diriku sendiri karena aku jadi "people pleaser". Baru beberapa bulan terakhir ini aku sadar tentang isu ini (thanks to life crisis) aku jadi mulai membiasakan diri untuk memulai terbiasa untuk bilang tidak hehe dan bener itu membuatku jadi lebih bahagia :D
Yap bener mbak, banyak bener pelajaran yg bisa diambil dari life crisis, karena saya pun begitu, hehe. Semangat terus buat mbaknyaa! 💕
Hapus