Donor Darah Selama Pandemi
Donor Darah Selama Pandemi (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Setiap 2 detik, seseorang di Amerika Serikat membutuhkan darah, tetapi persediaan
menipis karena COVID-19 (medicalnewstoday.com).
Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), transfusi darah diperlukan jika seseorang kehilangan terlalu banyak darah karena cedera atau selama prosedur pembedahan. Hal ini juga dapat diperlukan jika tubuh seseorang tidak memproduksi darah dengan baik.
Meskipun pandemi saat ini seolah mengunci individu dari aktivitasnya, namun
donor darah termasuk hal krusial yang tetap perlu dilakukan, mempertimbangkan
kebutuhan pasokan darah yang terus meningkat di tengah pandemi kali ini.
Golongan Darah
Golongan Darah (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Golongan darah seseorang dapat dikelompokkan melalui 2 sistem, yaitu sistem
ABO dan rhesus (Rh). Berdasarkan sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4
tipe, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Sedangkan pada sistem rhesus (Rh),
golongan darah dibagi menjadi 2 tipe, yaitu Rh positif dan Rh negatif.
Mungkin dulu pemilik golongan darah O dikenal sebagai pendonor yang
universal, yaitu bisa mendonorkan darahnya ke seluruh golongan darah yang
termasuk golongan darah O itu sendiri. Namun, seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan, kini hal ini tidak lagi dianjurkan.
Saat ini golongan darah O positif hanya boleh mendonorkan darahnya ke
golongan darah lain jika resipien tersebut dalam keadaan terancam jiwanya dan
pasokan darah tidak memenuhi. Sedangkan golongan darah O negatif dikhawatirkan
memiliki antibodi yang bisa menyebabkan reaksi serius selama transfusi darah
berlangsung (alodokter.com).
Untuk sistem rhesus, seseorang yang memiliki Rh negatif bisa mendonorkan
darahnya kepada resipien yang memiliki Rh negatif dan positif, sedangkan
seseorang yang memiliki Rh positif hanya bisa mendonorkan darahnya kepada resipien
yang memiliki Rh positif saja.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini saya lampirkan sebuah tabel kecocokan sel
darah merah pendonor dan penerimanya :
Tabel Kecocokan Donor Sel Darah Merah (sumber: alodokter.com) |
Urgensi Donor Darah Selama
Pandemi
Urgensi Donor Darah Selama Pandemi (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Kebutuhan donor darah yang meningkat selama pandemi ini mendorong pusat
donor darah untuk mensuplai darah lebih banyak. Namun, terkadang hal ini
mengalami kendala dikarenakan pandemi yang mengharuskan seseorang membatasi
kegiatannya di luar rumah sehingga mungkin cenderung merasa khawatir ketika ia
harus mendonorkan darahnya keluar rumah.
Namun, dilansir dari medicalnewstoday.com, “manfaat mendonor darah pada
tahap kritis pandemi ini jauh lebih besar daripada konsekuensi negatif dari
meningkatnya jumlah orang yang bepergian dari rumah mereka.”
Oleh karena itu, seharusnya tidak ada yang masalah dari mendonorkan darah
di tengah pandemi selagi pendonor darah memenuhi kriteria persyaratan, seperti
kecocokan sel darah merah, kesehatan fisik, dan juga ada/tidaknya riwayat
penyakit.
Tips Donor Darah Secara Aman
Sebagaimana peraturan di tengah pandemi pada umumnya, untuk menjadi
pendonor darah yang aman, maka kita harus menerapkan beberapa tips di bawah
ini:
Physical Distancing
Physical Distancing (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Menggunakan Masker
Menggunakan Masker (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Mencuci Tangan Secara Berkala
Mencuci Tangan Secara Berkala (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Sedangkan dari pihak pusat donor darah sebaiknya memperhatikan petugas yang
bertugas selama proses donor darah, seperti tidak mempekerjakan petugas yang
sedang tidak enak badan atau bahkan demam.
Jadi, jangan takut untuk donor darah ya!
Karena setetes darahmu mampu selamatkan nyawa orang lain.
Referensi :
dr. Kevin Adrian, 2017, Memahami Karakteristik Golongan Darah A, B, AB, dan O
Timothy Huzar, 2020, Donating Blood During a Pandemic: Why It Is Crucial,And How To Do It Safely
salut kak setiap nulis pasti selalu ada referensi di tiap foto maupun tulisannya
BalasHapusIya kak alhamdulillah jadi terbiasa menyertakan referensi karna sebelum ini sempat nulis di platform nya kompasiana jadi ga enak kalo ga ada referensinya hehe
Hapus