Cara Menemukan Ide Menulis Kreatif
(sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Setelah beberapa kali membahas topik yang berat-berat, seperti isu
lingkungan, ekonomi, dan pertama kalinya ngebahas islamic content kemarin. Tapi konten islaminya bukan konten yang
SARA gitu-gitu ya, emang tema nya tentang urgency
untuk pergi haji di usia muda, ya kali kan kalo gak ada sudut pandang islami
nya jadi gimana dong, hehe.
Banyak dari kalian bertanya-tanya, kenapa sih saya nulis tema yang sama tuh
deket-deketan waktunya? Seperti ketika saya membahas isu lingkungan kemarin,
saya bahkan men-submit 3 artikel di 3
hari berturut-turut dengan tema yang sama, namun dengan isu yang berbeda;
karhutla, adopsi hutan, dan kepunahan satwa.
Begitu juga dengan tema finance,
yaitu stabilitas sistem keuangan, jenis-jenis produk keuangan, manajemen risiko dari tiap jenis produk keuangan tersebut, dan artikel terbaru kali ini membahas
mengenai darurat literasi ekonomi untuk millenials.
Jawabannya singkat saja, karena relate.
Sebelum saya menuliskan suatu isu, biasanya saya menghabiskan waktu sekitar 2
hari untuk membaca beberapa jurnal yang berhubungan dengan isu tersebut, agar
tidak salah dalam menginformasikan isu ini ke pembaca setia indahladya.com.
Meskipun bukan menjadi seseorang yang ahli dalam hal botani, lingkungan,
keuangan, atau yaa apapun itu yang saya tuliskan di blog saya, saya berusaha
untuk menggali informasi sebanyak mungkin sebelum menuliskannya ke dalam bentuk
artikel.
Bayangkan, dalam waktu 2 hari itu, tidak mungkin hanya 1 jurnal saja bukan?
Yap, saya menghabiskan waktu untuk membaca paling sedikit 2 jurnal untuk hal
ini. Dari jurnal-jurnal inilah biasanya saya menemukan ide yang cocok dengan
gaya kepenulisan saya.
Setelah selesai menulis artikel yang pertama, which is saya dapatkan dari
ide yang pertama kali muncul, biasanya akan timbul suatu rasa ketidakpuasan
akan hasil yang dibuat.
Karena menurut saya, dari begitu banyak informasi yang saya gali, mengapa
saya hanya mampu menuliskan sebagian kecilnya saja. Meskipun memang untuk
membuat suatu artikel, kita tidak bisa menuliskan suatu hal yang terlalu luas
sehingga akan membuat pembaca sulit untuk memahaminya.
Atas dasar hal itu, maka saya memutuskan untuk menulis artikel yang kedua,
yang ide kepenulisannya saya dapatkan selama proses kepenulisan artikel yang
pertama. Itulah mengapa terkadang dengan sifat tidak puas diri ini, saya
cenderung ingin menyampaikan banyak sekali informasi mengenai tema yang sama
namun terbagi-bagi menjadi beberapa artikel.
Nah, untuk kalian yang mungkin masih kesulitan dalam mencari ide/tema yang
menarik untuk membuat suatu artikel, beberapa tips di bawah ini bisa dicoba
loh!
Membaca untuk Menulis
Membaca untuk Menulis (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)
Based on my experience, ide menulis itu terkadang akan hadir setelah kita
membaca. Membaca apa saja, bisa dalam bentuk artikel, jurnal, atau bahkan novel
yang notabenenya termasuk cerita fiksi pun bisa menjadi sumber ide untuk
menulis suatu karya baru.
Flashback
Flashback (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Sebagian orang merasa akan lebih mudah untuk menuliskan sesuatu yang sesuai
dengan pengalaman pribadinya, saya contohnya. Flashback gak harus tentang cinta, bisa flashback liburan bareng keluarga, flashback lupa bawa dompet waktu ke mall, atau yaa
pengalaman-pengalaman unik lainnya yang bisa kamu kemas semenarik mungkin untuk
menjadi suatu ide kepenulisan yang baru. Inget ya, menulis itu gak harus
mengangkat tema serius melulu!
Menonton
Menonton (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Nah, kenapa saya hanya tulis “menonton”, bukan “menonton TV”? Ya karena
sekarang sudah banyak sekali opsi yang tersedia bagi kita yang suka nonton.
Saya bahkan tidak ingat kapan terakhir kalinya saya menonton TV, saya rasa
menonton via youtube terkesan lebih simple dan lebih luas dalam mencari jenis
tontonan yang mau ditonton.
Terlebih lagi dengan kehadiran beberapa aplikasi nonton film, seperti netflix, iflix, hooq, dan masih
banyak lagi. Bisa sekalian update di instagram kan, netflix and chill.
Saya pernah menonton suatu film yang menarik, judulnya “searching”, lalu
setelah selesai menonton film tersebut, saya jadi tertarik mengangkat tema
parenting yang menjadi salah satu pokok permasalahan di film tersebut.
Artikelnya bisa kamu baca disini.
Berarti, menonton tidak hanya tentang wasting time loh, tapi juga bisa
menambah ide untuk menuliskan suatu tema menarik yang menjadi pokok
permasalahan di film tersebut.
Blog Walking
Blog Walking (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Nah, ini kembali lagi ke poin pertama sih, membaca. Untuk kalian yang
serius ingin memulai menjadi blogger,
kalian bisa ikut beberapa komunitas blogger.
Biasanya dengan ikut komunitas ini kamu akan mendapatkan relasi dari sesama blogger sehingga bisa saling bertukar
alamat website untuk saling mengunjungi blog masing-masing.
Banyak sekali hal yang bisa saya dapatkan setelah melakukan blog walking, mulai dari memperbaiki
gaya kepenulisan, membuat judul artikel yang menarik, dan juga kita bisa saling
memberikan feedback mengenai isi
artikel yang telah rekan sesama komunitas kita buat.
Memulai
Memulai (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com) |
Ini saran terakhir dari saya sih, sebenarnya kunci dari menulis itu adalah
memulai. Karena kalo mikir terus tapi gak mulai-mulai ya gimana yaa? hehe.
Ide kepenulisan artikel kedua saya lahir dari proses kepenulisan artikel
yang pertama, lalu ide kepenulisan artikel ketiga saya lahir dari proses
kepenulisan artikel yang kedua, dan begitu seterusnya.
Terlepas dari bagus atau tidaknya tulisan yang nantinya kamu buat, ingatlah
bahwa kamu sudah memberanikan diri untuk mewujudkan niat baikmu dengan cara
memulai untuk menulis.
Jadi, tunggu apa lagi?
Yuk, langsung ditulis idenya!
IndahLadya